Segala puji bagi Allah, dan shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Rasulullah beserta keluarga dan para shahabat beliau.
Penerima yang paling utama di antara semua golongan ini adalah orang-orang fakir dan miskin, berdasarkan perkataan Ibnu Abbas—Semoga Allah meridhainya, "Rasulullah—Shallallâhu `alaihi wa sallam—mewajibkan Zakat Fitrah untuk menyucikan orang yang berpuasa dari dosa perilaku yang sia-sia dan ucapan kotor, serta untuk memberi makan orang-orang miskin. Barang siapa yang mengeluarkannya sebelum shalat `Id maka itu adalah zakat yang diterima, tetapi barang siapa yang mengeluarkannya sesudah shalat `Id maka itu termasuk sedekah biasa." [HR. Abû Dâwûd, Ibnu Mâjah, dan Ad-Dâruquthni]
Dakwah tidak termasuk golongan penerima Zakat Fitrah, dan tidak boleh memasukkannya ke dalam kategori fîsabîlillâh (orang yang berjuang di jalan Allah), karena kelompok fîsabîlillâh itu dikhususkan untuk orang yang berjihad, berdasarkan pendapat yang benar.