Segala puji bagi Allah, dan shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Rasulullah beserta keluarga dan para shahabat beliau.
Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Ibnu Mâjah, Abû Ya`lâ, Ath-Thabrâni, dan ulama-ulama hadits lainnya. Redaksi hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad adalah: "Sesungguhnya anak adalah mabkhalah (penyebab bakhil) dan majbanah (penyebab takut)."
Sedangkan dalam riwayat Ibnu Mâjah disebutkan: "Pada suatu ketika, Al-Hasan dan Al-Husain datang dengan berlari kepada Rasulullah—Shallallâhu `alaihi wasallam. Beliau pun memeluk mereka, seraya bersabda, 'Sesungguhnya anak adalah mabkhalah dan majbanah'."
Redaksi ini sama dengan riwayat Al-Baihaqi dan Al-Hâkim dalam Al-Mustadrak, namun terdapat tambahan: "mahzanah." Sedangkan dalam kitab Mu`jam Ath-Thabrâni terdapat tambahan: "majhalah." Dan hadits ini dihukum shahîh oleh Imam Al-Hâkim. Ia berkata, "Hadits ini shahîh sesuai dengan syarat Muslim, namun keduanya (Imam Al-Bukhâri dan Muslim) tidak menyebutkannya di kitab Shahîh mereka." Hukum ini tidak dikomentari oleh Imam Adz-Dzahabi.
Imam Al-Hâfizh Al-`Irâqi mengatakan, "Sanad hadits ini shahîh."
Makna majbanah (penyebab takut) adalah: Anak merupakan faktor yang menyebabkan orang tuanya menjadi pengecut, sehingga tidak mau berperang karena cinta kepada anaknya serta takut mati meninggalkan mereka.
Makna mabkhalah (penyebab bakhil) adalah: Anak merupakan faktor yang menyebabkan orang tuanya kikir membelanjakan harta.
Makna majhalah (penyebab bodoh) adalah: Anak merupakan faktor yang mendorong orang tuanya untuk tidak melakukan perjalanan menuntut ilmu dan mendalaminya karena sibuk mencari harta untuk si anak.
Sedangkan mahzanah (penyebab sedih) adalah: Anak mendorong orang tuanya untuk sering bersedih. Jika si anak sakit, kedua orang tuanya akan bersedih, dan jika ia meminta sesuatu yang tidak mampu mereka berikan, mereka juga akan bersedih.
Penjelasan ini disebutkan oleh Imam Al-Munâwi.
Wallâhu a`lam.