Segala puji bagi Allah dan shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Rasulullah beserta keluarga dan para shahabat beliau.
Tidak ada yang mengetahui isi hati seorang hamba kecuali Pencipta-nya sendiri. Allah—Subhânahu wa Ta`âlâ—berfirman (yang artinya):
· "Dia mengetahui (pandangan) mata yang khianat dan apa yang disembunyikan oleh hati." [QS. Ghâfir: 19];
· "Dan Allah mengetahui apa yang kalian rahasiakan dan apa yang kalian perlihatkan." [QS. An-Nahl: 19];
· "Sesungguhnya Allah mengetahui segala isi hati." [QS. Âli `Imrân: 119]
Tidak ada seorang manusia, Jin, Malaikat, dan rasul pun yang mengetahui isi hati manusia, kecuali atas izin Allah—Subhânahu wa Ta`âlâ—dengan menurunkan wahyu kepada seorang nabi atau rasul. Apabila seseorang mengungkapkan isi hatinya, lalu didengar oleh orang lain atau Jin, barulah saat itu isi hatinya diketahui, disebabkan oleh ungkapannya itu sendiri. Dan ungkapan itu bisa saja dijadikan sarana oleh orang lain untuk memberikan manfaat atau mudharat kepadanya. Namun tidak seorang pun bisa mewujudkan itu (manfaat atau mudharat) kecuali dengan izin Allah. Allah—Subhânahu wa Ta`âlâ—berfirman tentang tuhan-tuhan orang kafir Quraisy (yang artinya): "Ibrahim berkata: 'Apakah berhala-berhala itu mendengar (doa) kalian sewaktu kalian berdoa (kepadanya)?. Atau (dapatkah) mereka memberi manfaat atau memberi mudarat kepada kalian?" [QS. Asy-Syu`arâ': 72-73]
Rasulullah—Shallallâhu `alaihi wa sallam—bersabda, "Ketahuilah, seandainya suatu umat (semua orang) bersepakat untuk memberikan manfaat kepadamu, niscaya mereka tidak akan bisa memberikan manfaat kepadamu kecuali manfaat yang telah ditakdirkan oleh Allah untukmu. Dan apabila mereka bersepakat untuk memberi bahaya kepadamu, niscaya mereka tidak akan bisa memberi bahaya kepadamu kecuali bahaya yang memang telah ditakdirkan Allah kepadamu." [HR. At-Tirmidzi, Ahmad, dan lain-lain. Menurut Al-Albâni: shahîh]
Perlu juga diketahui bahwa Jin mempunyai beberapa kemampuan yang melebihi kemampuan manusia. Mereka dapat melihat manusia tanpa diketahui oleh manusia itu sendiri. Allah—Subhânahu wa Ta`âlâ—berfirman tentang mereka (yang artinya): "Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kalian dari suatu tempat yang kalian tidak bisa melihat mereka." [QS. Al-A`râf: 27]
Kita berdoa, semoga Allah senantiasa menjaga kita dari para Jin dan Syetan-syetan yang jahat. Semoga Allah berkenan melindungi kita dengan membuat benteng pembatas antara kita dengan mereka. Sesungguhnya Allah mahakuasa atas segala sesuatu.
Wallâhu a`lam.