Segala puji bagi Allah, dan shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Rasulullah beserta keluarga dan para shahabat beliau.
Peninggalan-peninggalan yang Anda sebutkan itu merupakan bagian dari tempat tinggal orang-orang kafir yang dihancurkan dan disiksa oleh Allah. Kita tidak boleh masuk ke dalamnya kecuali sekedar lewat, dalam kondisi khusyuk dan menangis karena khawatir ditimpa apa yang dahulu menimpa mereka, disertai pula dengan tafakur dan berusaha mengambil pelajaran dari nasib mereka.
Adapun mengunjunginya untuk berwisata dan bersenang-senang, serta menganggapnya sebagai peninggalan peradaban, ini tidaklah sejalan dengan perintah Nabi—Shallallahu `alaihi wasallam—kepada setiap muslim untuk bersikap sebagaimana yang kita sebutkan di atas, ketika berada di tempat-tempat seperti itu. Karena biasanya, para pengunjung tempat-tempat seperti ini akan berkeliling lama di sana, disertai dengan rasa gembira, dan terkadang merasa bangga dengan peninggalan yang mereka saksikan. Ini ditambah pula dengan berbagai kemungkaran parah yang biasa terdapat di tempat-tempat seperti itu, seperti minuman keras, pamer aurat, bahkan mungkin telanjang dan perbauran yang memalukan antar lain jenis, serta berbagai maksiat dan kemungkaran-kemunkaran lainnya.
Wallahu a`lam.