Segala puji bagi Allah, dan shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Rasulullah beserta keluarga dan para shahabat beliau.
Anda sudah benar ketika menasihati suami Anda supaya menjauhi teman-temannya yang tidak baik. Bahkan, hal itu termasuk kewajiban Anda. Berteman dengan teman-teman yang tidak baik sangatlah berbahaya. Seseorang boleh jadi belum bisa membayangkan akibat buruk yang harus ia tanggung karenanya, sebelum benar-benar terjerumus ke dalam kehancuran dan kerusakan yang tidak pernah terlintas di dalam hatinya.
Betapa banyak teman yang buruk menjerumuskan temannya yang terkenal taat dan istiqamah menjalankan ajaran Agama ke dalam lembah kehinaan. Banyak cerita yang populer dan begitu mengerikan tentang hal itu, mulai dari melakukan tindakan-tindakan keji (perzinaan), hingga menjadi pecandu narkoba dan tertular penyakit AIDS.
Karenanya, Islam menganjurkan untuk berkawan dengan orang-orang yang baik dan bertakwa, dan melarang berkawan dengan orang-orang yang tidak baik dan pelaku maksiat. Allah—Subhanahu wa Ta`ala—berfirman (yang artinya):
Dalam sebuah hadits shahah, Nabi—Shallallahu `alaihi wasallam—bersabda, "Perumpamaan teman yang baik dan teman yang buruk adalah seperti penjual minyak wangi dan tukang pandai besi. Penjual minyak wangi boleh jadi akan memberikan minyak wanginya kepadamu, atau engkau akan membelinya darinya, atau engkau akan mendapatkan aroma wangi darinya. Adapun tukang pandai besi, ia boleh jadi akan membakar pakaianmu, atau engkau akan mendapatkan darinya bau yang tidak sedap." [HR. Al-Bukhari dan Muslim]
Dengan demikian, suami Anda harus menjauhi teman-temannya itu sejauh-jauhnya, karena mereka lebih berbahaya daripada penyakit kudis. Jangan sampai suami Anda tertipu dengan rasa percaya dirinya itu.
Wallahu a`lam.