Islam Web

  1. Fatwa
  2. ADAB DZIKIR DAN DOA
  3. Akhlak Muslim Ideal
  4. Mensucikan jiwa
Cari Fatwa

Jatuh Cinta kepada Perempuan; Bahaya dan Cara Penanggulangannya

Pertanyaan

Saya rajin menunaikan shalat, membaca Al-Quran, dan berbuat kebajikan. Saya benar-benar seorang yang taat beragama. Akan tetapi, saya mencintai seorang gadis. Saya biasa berjumpa dengannya, dan terkadang saya menciumnya.
Bagaimana caranya agar saya berhenti memikirkan perbuatan yang menjijikkan itu? Apakah saya tidak boleh berpikir melakukan perbuatan itu? Maksudnya, apakah perbuatan itu haram?

Jawaban

Segala puji bagi Allah, dan shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Rasulullah beserta keluarga dan para shahabat beliau.

Seorang mukmin yang rajin menunaikan shalat, membaca Al-Quran, dan melakukan kebajikan sangatlah tidak pantas menautkan hatinya kepada selain Allah—Subhanahu wa Ta`ala, atau berpikir untuk berbuat maksiat kepada-Nya, apalagi melakukan atau mendekati langsung suatu perbuatan maksiat.

Keimanan kepada Allah akan mendorong seorang mukmin untuk selalu yakin bahwa Allah adalah satu-satunya yang memberi semua nikmat dan karunia lahir batin yang senantiasa dirasakan oleh seorang hamba. Ia juga yakin bahwa Allah senantiasa memantau semua keadaannya, mengetahui semua geraknya dan di mana pun ia berada, dan Dia Mahakuasa atas dirinya. Keyakinan itu akan membuatnya malu kepada Allah—Subhanahu wa Ta`ala—jika Allah melihatnya mengerjakan sesuatu yang dilarang-Nya, menggunakan berbagai nikmat yang diberi-Nya untuk hal yang tidak diridhai-Nya, dan menautkan hati kepada selain-Nya. Keyakinan itu juga akan membuatnya merasa takut jika Allah murka kepadanya di dunia dengan mencabut nikmat itu darinya, dan murka di Akhirat dengan memberinya adzab yang pedih.

Shalat yang dilakukan oleh seorang muslim seharusnya mencegahnya dari perbuatan keji dan mungkar. Allah berfirman (yang artinya): "Dan, dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan, sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah-ibadah yang lain). Dan, Allah mengetahui apa yang kalian kerjakan." [QS. Al-`Ankabut: 45]

Demikian juga membaca Al-Quran. Seharusnya amalanini mendorong seorang mukmin untuk menunaikan perintah dan menjauhi larangan yang ada di dalamnya, serta membenarkan semua isinya, termasuk janji-janji dan ancaman Allah, karena Al-Quran adalah firman Allah dan pesan-Nya yang abadi kepada semua manusia.

Atas dasar itu, kami tegaskan kepada Anda, Saudara penanya, bahwa solusi untuk masalah Anda dan cara mencabutnya dari akarnya adalah dengan segera bertaubat secara sungguh-sungguh kepada Allah—Subhanahu wa Ta`ala, senantiasa menjaga shalat dan mendirikannya sesuai dengan cara yang diperintahkan Allah, serta memperbanyak amal-amal shalih secara umum, khususnya membaca Al-Quran dengan disertai tadabbur (perenungan) terhadap makna nama-nama Allah, sifat-sifat-Nya, keajaiban-keajaiban kekuasan-Nya yang menunjukkan keagungan dan keperkasaan-Nya, mengambil pelajaran dari cerita-cerita dan kisah-kisah yang ada di dalamnya, dan mengambil manfaat dari nasihat-nasihat dan hikmah-hikmah yang dikandungnya.

Anda harus memanfaatkan waktu yang merupakan modal hidup Anda dan harta paling berharga yang Anda miliki untuk hal-hal yang bermanfaat bagi dunia dan Akhirat Anda, seperti menuntut ilmu yang bermanfaat, mengerjakan amal-amal shalih, atau berusaha mencari harta yang halal.

Anda harus menjauhi pikiran-pikiran dan bisikan-bisikan yang hanya membangkitkan syahwat dan menjerumuskan Anda ke dalam perbuatan keji (zina) dan terjatuh ke dalam perangkap Syetan. Anda harus memilih orang-orang shalih untuk Anda jadikan teman dan pengisi waktu kosong Anda, agar mereka dapat menuntun Anda kepada kebaikan dan menjauhkan Anda dari perbuatan buruk.

Anda harus segera menikah jika Anda belum menikah. Pilihlah wanita yang memiliki ketaatan beragama yang baik, supaya ia dapat membantu Anda untuk berbuat taat kepada Allah—Subhânahu wa Ta`ala. Jika gadis yang Anda kagumi itu telah bertobat kepada Allah atas apa yang telah terjadi di masa lalu dan ia taat menjalankan syariat Allah, maka tidak masalah Anda menikah dengannya.

Anda juga mesti menghindari berteman dan duduk bersama orang-orang yang fasiq. Jauhilah tempat-tempat fitnah (godaan) dan semua faktor yang dapat membangkitkan birahi.

Jika Anda melakukan apa yang kami sarankan ini, insyaallah masalah Anda akan teratasi, Allah akan mengampuni dosa-dosa Anda yang terdahulu, dan Anda akan terbebas dari pikiran-pikiran untuk melakukan perbuatan kotor.

Sadarilah, bahwa berpikir untuk melakukan perbuatan haram dan membiarkan pikiran itu ada di dalam diri itu hukumnya haram dan termasuk bentuk perbuatan zina. Dalam sebuah hadits, Nabi  may  Allaah  exalt  his  mention bersabda, "Telah ditetapkan untuk setiap anak Adam bagiannya dari perbuatan zina, dan ia pasti melakukannya. Zina kedua mata adalah memandang; zina kedua telinga adalah mendengar; zina lisan adalah berbicara; zina kedua tangan adalah menggenggam; dan zina kedua kaki adalah melangkah; sedangkan zina hati adalah berkeinginan dan berandai-andai; dan kemaluan kemudian mematuhinya atau menolaknya." [HR. Al-Bukhari dan Muslim]

Wallahu a`lam.

Fatwa Terkait

Cari Fatwa

Anda dapat mencari fatwa melalui banyak pilihan

Today's most read