Sesungguhnya Allah Maha Pemberi Rezeki, sebagaimana kita sebagai Umat Islam telah mengetahuinya, namun mengapa di saat yang sama ada orang yang mati karena kelaparan? Saya mohon Anda menjelaskan jawaban atas syubhat (keraguan) yang saya rasakan ini?
Segala puji bagi Allah, dan shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Rasulullah beserta keluarga dan para shahabat beliau.
Sesungguhnya Allah Maha Pemberi Rezeki bagi semua makhluk-Nya. Tidak ada pemberi rezeki selain-Nya. Allah berfirman (yang artinya): “Sesungguhnya Allah Dialah Yang Maha Pemberi Rezeki yang mempunyai kekuatan lagi sangat kokoh.” [QS. Adz-Dzariyat: 58]. Tapi Allah meluaskan rezeki kepada sebagian hamba-Nya dan menyempitkan kepada sebagian yang lainnya, untuk hikmah-hikmah yang Dia ketahui. Atas dasar itu, Allah—Subhanahu wa Ta`ala—menguji sebagian manusia dengan kekayaan untuk melihat apakah ia bersyukur, dan menguji yang lain dengan kemiskinan untuk melihat apakah ia bersabar. Allah berfirman (yang artinya): “Dia melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya dan menyempitkan(nya).” [QS. Asy-Syura: 12].
Bisa jadi ada sebagian manusia yang mati karena kelaparan, dan itu tidak berarti bahwa Allah bukan Maha Pemberi Rezeki, namun itu berarti bahwa ia telah menerima semua rezekinya, telah sampai ajalnya, dan Allah ingin mencabut nyawanya. Dalam sebuah hadits disebutkan: “Satu jiwa tidak akan mati sampai sempurna menerima semua rezekinya dan tiba ajalnya.” [HR. Ibnu Hibban].
Kemudian orang yang diuji dengan kesempitan rezeki di dunia, lalu ia bersabar, Allah pasti akan mengganti kekurangan itu dengan Surga yang penuh kenikmatan yang akan membuatnya lupa tentang segala yang menimpanya di dunia. Bahkan hanya dengan sekali masuk ke dalam Surga, manusia langsung lupa dengan semua kesusahan dan kelelahan di dunia, walaupun ia dahulunya adalah manusia paling susah di dunia. Dalam Shahîh Muslim disebutkan bahwa Nabi bersabda, “(Di Akhirat kelak) didatangkan manusia penghuni Surga yang dahulu paling sengsara di dunia, lalu ia dicelupkan sekali celupan ke dalam Surga, kemudian dikatakan kepadanya: 'Apakah engkau pernah merasakan kesengsaraan sebelum ini? Apakah engkau pernah ditimpa kesusahan?' Ia pun menjawab: 'Tidak, demi Allah, wahai Tuhanku, tidak pernah sama sekali aku merasakan kesengsaraan, dan tidak pula pernah ditimpa kesusahan'.” [HR. Muslim].
Wallahu a`lam.
Anda dapat mencari fatwa melalui banyak pilihan