Ibu saya sering mendoakan keburukan untuk saya dan saudari-saudari saya. Beliau juga sering mencela dan melaknat. Sebagai informasi, kami lima orang perempuan bersaudara yang belum menikah. Umur kami telah mencapai tiga puluhan. Kami benar-benar terzalimi, dan hak-hak kami terampas. Ibu saya juga bukan seorang yang pandai bermasyarakat. Ia tidak taat kepada ayah saya, bahkan sering berselisih pendapat dan berdebat dengan beliau. Hal itu menyebabkan ayah saya sakit, dan ibu saya tetap tidak mau taat padanya dan selalu melanggar apa yang ia suruh. Semua masyarakat mencela perilaku ibu kami ini.
Apa saran Anda kepada kami dan ibu kami? Karena saya berencana mengirimkan jawaban ini kepada beliau dengan cara tidak langsung. Saya hanya ingin Anda memberitahukan kepada beliau balasan yang mengancam beliau akibat perilaku seperti itu. Dan saya juga ingin tahu apakah doa buruk yang beliau ucapkan untuk kami itu mustajab? Saya yakin bahwa ibu kami ini tidak berhak mendoakan keburukan untuk kami.
Segala puji bagi Allah, dan shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Rasulullah beserta keluarga dan para shahabat beliau.
Nasihat kami kepada kalian adalah senantiasa bertakwa kepada Allah dan bersabar menghadapi apa yang kalian terima dari ibu kalian, dan sampaikanlah nasihat kepada ibu kalian semampu kalian dengan lemah-lembut dan penuh kasih sayang. Janganlah kalian melanggar perintahnya yang tidak berupa maksiat (dosa). Kami sampaikan kabar gembira kepada kalian bahwa Allah—Subhânahu wa Ta`âlâ—tidak pernah menyia-nyiakan pahala orang yang berbuat baik. Allah akan memberikan kemudahan setelah kesulitan. Barang siapa yang bertakwa kepada Allah, Allah pasti akan memberikan jalan keluar baginya.
Adapun apa yang dilakukan oleh ibu kalian, mulai dari menyakiti keluarganya, mencela, mencaci, dan melaknat, itu semua termasuk dosa besar dan kesalahan yang fatal. Dalam sebuah hadits shahîh, Nabi—Shallallâhu `alaihi wasallam—bersabda, "Mencela orang muslim adalah kefasikan dan membunuhnya adalah tindakan kufur." [HR. Al-Bukhâri dan Muslim]. Dalam hadits lain, beliau bersabda, "Cukuplah menjadi keburukan (dosa) bagi seseorang apabila ia mencela saudaranya sesama muslim." [HR. At-Tirmidzi]
Kewajiban ibu kalian adalah segera bertaubat kepada Allah menyerahkan diri kepada-Nya, serta memohon maaf atas kesalahan-kesalahannya kepada kalian dan kepada ayah kalian yang selalu ia bantah dan tidak ia taati perintah-perintahnya. Ibu Anda harus mengetahui bahwa taat kepada suami adalah salah satu amalan yang paling baik untuk mendekatkan dirinya kepada Allah—Subhânahu wa Ta`âlâ—dan meraih keridhaan-Nya. Sebuah hadits diriwayatkan dari Ummu Salamah—Semoga Allah meridhainya, bahwa Rasulullah—Shallallâhu `alaihi wasallam—bersabda, "Perempuan mana saja yang meninggal dunia dan suaminya ridha kepadanya, maka ia pasti masuk Surga." [HR. At-Tirmidzi; Menurutnya: hasan]. Beliau juga bersabda, "Seandainya aku boleh menyuruh seseorang untuk bersujud kepada orang lain niscaya aku perintahkan seorang istri untuk bersujud kepada suaminya." [HR. At-Tirmidzi. Sanadnya hasan]
Wallâhu a`lam.
Anda dapat mencari fatwa melalui banyak pilihan