Oleh: Muhammad Mushtafa Ad-Dubaisy
o Diriwayatkan dari Ibnu Mas`ud—, bahwa Rasululullah—
—bersabda, "Susulkanlah ibadah haji dengan umrah (setelahnya), karena keduanya akan menghilangkan kefakiran dan menghapus dosa-dosa, sebagaimana api panas menghilangkan kotoran besi, emas, dan perak. Dan tidak ada balasan bagi haji yang mabrur selain Surga. Dan tidaklah seorang mukmin terus berada dalam keadaan ihram pada suatu hari melainkan matahari terbenam dengan membawa dosa-dosanya." [HR. At-Tirmidzi: hasan shahîh]
o Diriwayatkan pula dari Sahal ibnu Sa`ad—, bahwa Rasulullah—
—bersabda, "Tidaklah seseorang bertalbiyah melainkan akan ikut bertalbiyah bersamanya semua batu-batu, pepohonan, dan tanah-tanah kering yang ada di sisi kanan dan kirinya, hingga bumi terpotong-potong di sana sini di sebelah kanan dan kirinya." [HR. At-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Al-Baihaqi]
o Diriwayatkan dari Khallâd Ibnus Sâ`ib—, bahwa Rasulullah—
—bersabda, "Jibril mendatangiku lalu menyuruhku untuk memerintahkan kepada para shahabatku agar mengeraskan suara mereka saat mengucapkan talbiyah." [HR. Mâlik, Abû Dâwûd, An-Nasâ`i, Ibnu Mâjah, At-Tirmidzi, dan Ibnu Khuzaimah. Menurut At-Tirmidzi: hasan shahîh]. Dalam riwayat Ibnu Mâjah, terdapat tambahan redaksi: "Karena sesunguhnya talbiyah adalah syiar ibadah haji."
o Diriwayatkan pula dari Zaid ibnu Khalid Al-Juhani—, bahwa Rasulullah—
—bersabda, "Jibril—`
—mendatangiku lalu menyuruhku untuk memerintahkan kepada para shahabatku agar mengeraskan suara saat mengucapkan talbiyah. Karena sesunguhnya talbiyah adalah syiar ibadah haji." [HR. Ibnu Mâjah, Ibnu Khuzaimah, dan Al-Hâkim. Sanadnya shahîh]
o Diriwayatkan dari Abu Hurairah—, bahwa Nabi—
—bersabda, "Tidaklah seseorang yang bertalbiah melantunkan talbiyah dan orang yang bertakbir mengucapkan takbir melainkan ia akan diberi suatu berita gembira." Seseorang ketika itu bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah berita gembira itu maksudnya balasan Surga?" Beliau menjawab, "Ya." [HR Ath-Thabrani]. Melantunkan talbiyah di sini maksudnya adalah mengeraskan suara ketika mengucapkannya.
o Diriwayatkan pula dari Abu Bakar As-Shiddîq—, bahwa Rasululullah—
—pernah ditanya tentang amalan yang paling utama. Beliau ketika itu menjawab, "Al-`Ajju (mengeraskan suara ketika bertalbiyah) dan Ats-Tsajju (berkurban)." [HR. Ibnu Mâjah, AT-Tirmidzi, dan Ibnu Khuzaimah]