Islam Web

  1. Ramadhan
  2. Jalan Menuju Surga

Solusi Menghadapi Permusuhan Syetan

Solusi Menghadapi Permusuhan Syetan

Oleh: Syaikh Hâni Hilmy

Setelah mengetahui permusuhan besar antara hamba Allah dengan Syetan, lalu bagaimana solusi untuk mengatasi permusuhan Syetan itu?

Seorang hamba sudah semestinya kembali kepada Allah—Subhânahu wata`âlâ. Allah berfirman (yang artinya): "Dan jika setan mengganggumu dengan suatu gangguan, maka mohonlah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." [QS. Fushshilat: 36]

Syetan memiliki cara dan sarana untuk mengusik seorang hamba dalam shalatnya. Apabila kita mampu menutup pintunya, maka ia tidak akan mampu memasukinya.

Ibnul Qayyim berkata, "Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa apabila seorang hamba melakukan shalat, Allah—`Azza wajalla—berfirman (yang artinya): 'Angkatlah hijab!' Namun apabila ia berpaling dalam shalatnya, Allah berfirman: 'Turunkanlah hijab itu!'

Kata berpaling yang disebutkan dalam riwayat ini ditafsirkan dengan berpalingnya hati dari Allah—`Azza wajalla—kepada yang lain. Apabila pikiran seorang hamba berpaling kepada yang lain di dalam shalatnya, Allah akan menurunkan (memasang) hijab antara diri-Nya dengan sang hamba, sehingga masuklah Syetan menawarkan dan memperlihatkan kepadanya perkara-perkara dunia. Namun apabila seorang hamba menghadap kepada Tuhannya dengan seluruh jiwa dan tidak berpaling sedikit pun, Syetan tidak akan mampu masuk menengahi antara Allah dengan hati sang hamba. Syetan hanya bisa masuk apabila ada hijab (antara Allah dengan hati sang hamba). Jika seorang hamba kembali kepada Tuhannya, dan menghadirkan hatinya, Syetan akan berlari menjauh. Namun apabila ia berpaling, Syetan akan mendatanginya. Demikianlah kondisi seorang hamba dengan musuhnya di dalam shalat." [Al-Wâbil Ash-Shayyib]

Oleh karena itu, sudah semestinya Anda menghadirkan hati ketika melakukan shalat, agar Anda tidak memberikan peluang kepada Syetan untuk mencuri kekhusyukan dan amal kebaikan Anda.

Ketahuilah, bahwa sesungguhnya permusuhan Syetan tidak memiliki batas. Ia tidak puas hanya dengan perbuatan maksiat yang Anda lakukan. Tetapi ambisi terbesarnya adalah membuat Anda menjadi kafir. Sebab ia telah terusir dari Surga karena Anda. Karena itulah ia berharap dapat menghalangi Anda masuk ke Surga dengan menjembak Anda di dalam kekufuran. Allah—Subhânahu wata`âlâ—berfirman (yang artinya): "Sesungguhnya orang yang mempersekutukan Allah, pasti Allah mengharamkan kepadanya Surga, dan tempatnya adalah Neraka, tidaklah ada bagi orang-orang lalim itu seorang penolong pun." [QS. Al-Mâ'idah: 72]

Apabila ia tidak mampu menjerumuskan Anda ke dalam kesyirikan, ia akan menjatuhkan Anda ke dalam bid'ah. Jika ia tidak mampu menjatuhkan Anda ke dalam bid'ah, ia akan mengajak Anda agar terjebak melakukan dosa-dosa besar. Apabila Anda selalu mewaspadai dosa-dosa besar, ia akan mendorong Anda melakukan dosa-dosa kecil, sehingga lama-kelamaan menjadi besar. Jika Anda mampu bertahan tidak melakukan dosa-dosa termasuk dosa-dosa kecil, ia akan berusaha menenggelamkan Anda ke dalam lautan perkara-perkara mubâh, agar Anda tidak sampai melakukan perkara-perkara yang sunnah. Apabila Anda mampu menikmati amalan-amalan yang sunnah dan meninggalkan hal-hal yang mubâh, ia akan berusaha memindahkan Anda dari amalan-amalan sunnah yang tinggi kepada amalan-amalan sunnah yang rendah. Allah—Subhânahu wata`âlâ—berfirman (yang artinya): "Sesungguhnya Syetan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuh-(mu), karena sesungguhnya Syetan-syetan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni Neraka yang menyala-nyala." [QS. Fâthir: 6]

[Sumber: www.manhag.net]

Artikel Terkait