Islam Web

  1. Ramadhan
  2. Adab Kepada Allah

Adab Seorang Muslim dalam Menghadapi Musibah dan Penyakit

Adab Seorang Muslim dalam Menghadapi Musibah dan Penyakit

Oleh: Syekh Sulthan Al-'Umari

-    Ketahuilah, bahwa apa yang ditakdirkan menimpa Anda tidak akan melenceng dari diri Anda, dan sesuatu yang ditetapkan tidak menimpa Anda tidak akan pernah menimpa Anda.

-    Sabarlah atas apa yang menimpa Anda, dan jangan mengeluh dan jangan pula marah.

-    Ketahuilah, bahwa pilihan Allah untuk Anda lebih baik dari pilihan Anda untuk diri Anda sendiri.

-    Sebesar apapun cobaan yang Anda hadapi, ketahuilah bahwa di belakang semua itu Allah telah menyediakan hikmah yang luar biasa. Allah—Subhânahu wa Ta`âlâ—berfirman (yang artinya): "Jangan kalian kira hal itu buruk untuk kalian." [QS. An-Nûr: 11]

-      Banyaklah membaca keutamaan sifat sabar. Barangkali Anda termasuk orang yang layak mendapatkannya.

-      Pujilah Allah, karena musibah yang menimpa Anda tidak lebih besar daripada yang sedang terjadi.

-      Ingatlah, bahwa Anda memiliki banyak nikmat.

-      Ingatlah orang lain yang musibahnya lebih besar daripada musibah Anda.

-      Bacalah sejarah orang-orang sabar, barangkali mereka bisa Anda jadikan sebagai teladan.

-      Sesungguhnya cobaan membuat Anda tahu hakikat diri Anda, kelemahan yang Anda miliki, serta besarnya kebutuhan Anda kepada Tuhan.

-      Sesungguhnya musibah menghapus kesalahan dan menyuci dosa.

-      Ingatlah, bahwa pahala perbuatan baik yang Anda lakukan di kala sehat akan Anda terima juga saat Anda sakit.

-      Musibah dapat mengobati penyakit sombong dan angkuh yang barangkali menimpa manusia.

-      Jangan lupa me-ruqyah dan mengobati diri Anda dengan Al-Quran dan zikir yang syar`i.

-      Jika Anda ditimpa musibah, jangan dengarkan saran orang yang mengajak Anda untuk menemui tukang sihir dan paranormal.

-      Anda mesti berkonsultasi dengan orang yang berpengalaman dan bijak untuk mengetahui cara menghapus dan menghadapi musibah yang Anda alami.

-      Berbaiksangkalah kepada Allah—`Azza wajalla.

-      Jangan katakan "seandainya," karena kata ini membuka pintu Syetan. Akan tetapi, katakanlah: Qaddarallâhu wa mâ syâ'a fa`ala (Allah sudah menakdirkan. Dan ia (bebas) melakukan apa yang Dia kehendaki).

-      Jangan sedih atas apa yang terjadi pada diri Anda, dan atas sesuatu yang hilang dari Anda lantaran musibah yang terjadi.

-      Berdoalah kepada Tuhan Yang Mahadekat dan Maha mengabulkan doa.

-      Bacalah hukum-hukum fikih seputar orang sakit, misalnya tentang cara bersuci, shalat, dan puasa ketika sakit.

-      Baca juga tentang pelanggaran-pelanggaran yang terjadi seputar masalah ruqyah dan orang yang melakukannya, agar Anda tidak terjebak ke dalam pelanggaran itu.

 

 

Artikel Terkait