Islam Web

  1. Ramadhan
  2. Adab Kepada Orang Lain

Bermuka Manis

Bermuka Manis

Ketika Anda menjumpai seseorang, lalu orang itu tersenyum kepada Anda dan bersikap baik dalam memperlakukan Anda, tentu Anda akan merasa senang dan nyaman. Sebaliknya, jika ada orang yang menemui Anda dengan muka masam, sudah tentu Anda tidak akan menyukainya dan tidak senang berjumpa dengannya, sekalipun dalam pertemuan itu ada manfaat yang bisa Anda ambil.

Oleh karena itulah mengapa syariat Islam menganjurkan agar kita senantiasa bermuka manis dan menampakkan wajah berseri. Yaitu rasa senang yang terekspresi pada wajah sebagai bukti kegembiraan saat berjumpa.

Menjumpai saudara dengan wajah berseri dan rasa suka cita dikategorikan oleh Rasulullah—Shallallâhu `alaihi wasallam—ke dalam perilaku kebaikan. Beliau bersabda, "Setiap perbuatan baik adalah sedekah. Dan sesungguhnya salah satu perbuatan baik adalah saat engkau menemui saudaramu dengan wajah yang berseri." [HR. At-Tirmîdzi. Menurutnya: hasan]

Beliau juga pernah bersabda, "Jangan sekali-kali engkau meremehkan sekecil apa pun kebaikan. Engkau berbicara kepada saudaramu dengan memperlihatkan wajah gembira, merupakan salah satu bentuk kebaikan." [HR. Abû Dâwûd. Menurut Al-Albâni: shahîh]

Jika Anda datang kepada Rasulullah—Shallallâhu `alaihi wasallam, Anda pasti akan senantiasa menjumpai beliau tampak merasa senang dan berwajah cerah. Beliau terus bersikap seperti itu, bahkan ketika menghadapi orang-orang yang berperangai kasar dan keras.

Seorang lelaki Arab Badui pernah datang kepada Rasulullah—Shallallâhu `alaihi wasallam, lalu menarik beliau dengan sangat keras menggunakan selendang, sehingga meninggalkan bekas di pundak beliau. Kemudian orang itu berkata kepada beliau dengan suara keras, "Hai Muhammad berikanlah kepadaku sebagian dari harta Allah yang ada padamu!" Rasulullah—Shallallâhu `alaihi wasallam—membalas sikap keras dan kasar ini dengan wajah berseri dan lapang dada. Beliau lalu memerintahkan kepada para shahabat untuk memberikan bagian harta untuk orang itu.

Sesungguhnya keceriaan yang diperlihatkan oleh seorang muslim saat menjumpai saudara-saudaranya akan secara otomatis menanamkan rasa kasih dan cinta di hati mereka terhadapnya. Sikap itu akan membuat mereka senang bertemu dengannya, serta merasa nyaman bersamanya.

Kita sudah barang tentu tidak akan mampu menyenangkan orang banyak dengan memberi harta kita. Tetapi kita bisa menawan hati mereka dengan wajah yang berseri, dengan keceriaan dan akhlak yang baik.

Sikap ceria dan wajah manis semakin dibutuhkan bila ada orang lain yang sedang membutuhkan sesuatu dan datang untuk meminta dipenuhi kebutuhannya. Rasulullah—Shallallâhu `alaihi wasallam—tidak pernah mengulur waktu untuk melayani kaum muslimin dan memenuhi segala kebutuhan mereka dengan wajah ceria dan lapang dada.

Saudaraku, jadilah Anda seorang yang ramah, lembut, dan berwajah manis. Janganlah bermuka masam.

 

 

Artikel Terkait