Islam Web

Artikel

  1. Home
  2. Artikel

Isya`ah (Berita Bohong) dan Pengaruhnya Dalam Masyarakat Islam (Bag. 1)

Isya`ah (Berita Bohong) dan Pengaruhnya  Dalam Masyarakat Islam (Bag. 1)

Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Rasulullah penutup para nabi serta kepada keluarga, shahabat dan orang-orang yang mengikuti beliau hingga Hari Kiamat.

Menebar berita bohong dan isu negatif merupakan salah satu senjata yang sangat mematikan dan menghancurkan bagi individu dan masyarakat. Isu negatif mampu meremukkan dan memecah-belah barisan yang kokoh serta persatuan dan kesatuan ide. Umat Islam saat ini sedang menghadapi berbagai upaya penebaran isu dan agenda-agenda guna memunculkan celah-celah keretakan, memicu timbulnya kelompok-kelompok dan memecah-belah barisan oleh pihak musuh. Makar dan tipu daya ini adalah tradisi lama dan akan terus berlangsung sejak diutusnya Rasulullah hingga waktu yang dikehendaki oleh Allah. Allah berfirman (yang artinya): “Mereka tidak henti-hentinya memerangi kalian sampai mereka (dapat) mengeluarkan kalian dari Agama kalian, seandainya mereka sanggup...” [QS. Al-Baqarah: 217]. Jadi, permusuhan dan perseteruan antara haq dan batil sangat terang benderang dan akan terus berlangsung, meski dengan sarana-sarana yang berbeda. Tetapi tujuan yang mereka inginkan tetaplah satu, sebagaimana dikabarkan oleh Allah, yaitu (agar Umat Islam) murtad dari agamanya.

Oleh karena itu, tidak heran jika kita melihat dan mendengar agenda-agenda jangka panjang dan pelaksanaannya secara langsung setiap kali mereka menemukan kesempatan. Mereka sangat teguh dalam menyebarkan kebatilan mereka dengan berbagai sarana dan prasarana. Semua itu tidaklah aneh bagi kita. Yang aneh ialah jika ternyata sekelompok kaum Muslimin juga turut membantu mereka dalam hal ini.

Kaum Muslimin yang kami maksud ialah sebagian mereka yang sebenarnya sangat peduli terhadap Agama, namun emosi dan semangat mereka mengeluarkan mereka dari batasan-batasan Syariat. Akhirnya mereka justru menambah banyaknya luka karena turut membenarkan dan menyebarluaskan isu yang menjalar di tubuh umat seperti menjalarnya api membakar kayu kering, sehingga dengan tindakan ini mereka merusak dalam beberapa saat apa yang tidak bisa dirusak oleh orang lain dalam berjam-jam.

Dikarenakan kabar angin merupakan pasar yang menguntungkan dan barang yang laris maka saya hendak menyampaikan artikel sederhana ini untuk saudara kami para dai secara khusus dan kaum Muslimin pada umumnya, seraya memohon keikhlasan kepada Allah dalam perkataan dan perbuatan. Amin.

Definisi Isya`ah

Isya`ah (berita bohong) ialah menebar kabar dari sumber tertentu, dalam kondisi tertentu, dan untuk tujuan tertentu yang diinginkan oleh sumber yang mengeluarkan kabar tersebut tanpa sepengetahuan orang lain. Termasuk ke dalam Isya`ah ini pembcaraan-pembicaraan, ungkapan-ungkapan, berita-berita dan kisah-kisah yang menjadi buah bibir masyarakat, yang selalu mereka sampaikan atau bicarakan tanpa adanya slektivitas dan upaya memastikan kebenaran berita tersebut. Isya`ah juga didefinisikan sebagai (upaya menebar) berita-berita yang diragukan kebenarannya.

Isya`ah Dalam Sejarah

Berita bohong dan Isu negatif adalah tradisi lama yang telah ada semenjak keberadaan manusia, dan ia akan terus hidup selama manusia masih hidup. Hampir tak ada satu masyarakat pun sejak fajar sejarah yang terbebas dari problem isu negatif ini, sebab jiwa-jiwa manusia yang menerima hal ini saat itu belum terdidik oleh ajaran Islam. Sejarah para nabi `Alaihimus salâm merupakan bukti hal ini. Lihatlah bagaimana Nabi Nuh ` may  Allaah  be  pleased  with  him dituduh oleh kaumnya: “Ia bermaksud hendak menjadi seorang yang lebih tinggi dari kalian...” [QS. Al-Mu'minun: 24], yakni ingin berkuasa dan memerintah. Nabi Hud ` may  Allaah  be  pleased  with  him juga menghadapi fitnah dan kebohongan serupa. Nabi Mûsâ dituduh oleh Fir`aun sebagai penyihir dan penyebar konspirasi, lalu isu ini disebar kepada khalayak. Bani Israil juga pernah menebar isu bahwa beliau menderita testis yang besar. Peristiwa yang dialami Nabi Yusuf ` may  Allaah  be  pleased  with  him, meskipun ditutup rapat dan dijaga ketat oleh istana penguasa, tetapi isunya tersebar luas di kalangan perempuan-perempuan Mesir. Dan masih banyak lagi isu-isu negatif terhadap para nabi dan orang-orang shalih yang dikisahkan oleh Al-Quran kepada kita.

Adapun nabi kita, Muhammad  may  Allaah  exalt  his  mention beliau bahkan telah menghadapi gempuran isu negatif dan upaya meragukan kenabian beliau sejak permulaan dakwah. Di antara kedustaan yang mereka katakan di Mekah ialah: tuduhan bahwa bwliau seorang gila, penyihir, pendusta, dll., Akan tetapi Allah mengawasi segala perbuatan mereka, dan Nabi  may  Allaah  exalt  his  mention senantiasa menerima wahyu dari atas langit ke tujuh berupa ayat-ayat yang membantah tuduhan-tuduhan mereka dan membebaskan beliau dari kedustaan mereka.

Adapun pada periode Madinah, isu negatif terus berlangsung bahkan semakin gencar. Orang yang memunculkan dan mempropagandakannya ialah dedengkot-dedengkot keburukan yaitu kaum Yahudi dan orang-orang munafik. Kalaulah bukan karena eratnya persatuan masyarakat Islam kala itu niscaya makar mereka akan menghancurkannya. Akan tetapi pendidikan yang islami kepada masyarakat dan penekanan terhadap kesatuan kata (persatuan) kaum Muslimin serta ketaatan kepada Rasulullah  may  Allaah  exalt  his  mention meluputkan tujuan-tujuan keji musuh mereka.

Adapun isu negatif dan berita bohong di medan perang di masa hidup beliau  may  Allaah  exalt  his  mention juga tidak kalah banyak dengan isu negatif dalam medan dakwah beliau.

Sumber-Sumber Berita Bohong (Isu Negatif)

Biasanya berita bohong (isu negatif) sering muncul dari individu, media, surat, kaset atau internet. Sarana-sarana ini adalah media untuk menyebarluaskan informasi di antara manusia. Olah karena itu seorang penukil berita harus benar-benar selektif dengan setiap berita yang ada. Janganlah langsung segera membenarkan, karena hukum asas dalam hal ini ialah bara’atudz dzimmah (selamat dari tuduhan/praduga tak bersalah), sementara isu negatif tersebut hanyalah sesuatu yang datang dari luar dan baru muncul. Prinsip dasar dalam hal ini ialah menilai sesuatu sesuai dengan kondisi asalnya, sampai terbukti argumentasi-argumentasi yang jelas tentang kebenaran isu yang dikabarkan.

Motif-Motif Isu Negatif

Isu negatif memiliki banyak motif, kami akan menyebutkan beberapa diantaranya:

- Ingin terkenal dan tampil, ini dilakukan oleh orang-orang yang gemar menciptakan berita-berita dusta.

- Senang melihat orang lain menderita: Yaitu isu negatif haram yang disebarkan oleh pelakunya di tengah masyarakat karena motif kebencian—Na`udzubillah.

- Fudhul (iseng): Ini adalah kondisi kebanyakan para penebar isu negatif karena antusias orang lain mendengar kisahnya, pandangan mata mereka kepadanya dan penantian mereka untuk menyimak segala yang ia katakan merupakan motif terbesar dilakukannya penebaran isu negatif. Itupuan kalau ia selamat dari penambahan dan pengurangan isi berita demi menarik hati dan pemikiran mereka terhadap segala yang ia katakan.

- Turut nimbrung menceritakannya: Telah maklum bahwa biasanya para hadirin dalam sebuah majelis ingin nimbrung dan turut serta dalam pembicaraan atau diskusi. Mereka memandang bahwa sikap diam adalah aib bagi diri mereka, sehingga mereka ikut menyebarkan kabar-kabar angin tersebut dengan niat turut aktif dalam pembicaraan, tanpa mempertimbangkan akibat buruk menukil isu-isu tersebut.

Artikel Terkait